Labels

Jumat, 04 Mei 2012

Tugas


Tema                : Menjaga Lingkungan
Situasi              : Formal
Undangan         : Gubernur Bali, Direktur-direktur perusahaaan ternama Bali
Peserta             : Pemulung di TPA Serangan dan sekitarnya.
Tempat : Serangan, denpasar Barat
Pemulung, Pahlawan di Balik Layar
OM Swastyastu
·        Yang terhormat Gubernur Bali.
·        Yang terhormat Pula direktur-direktur  dari perusahaan ternama Bali.
·        Yang saya hormati seluruh panitia pelaksana kegiatan.
·        Yang saya banggakan seluruh hadirin dan pihak-pihak lain yang mendukung acara ini.
Puja dan puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmat-Nya lah kita bisa berkumpul pada kesempatan yang berbahagia ini.
Para hadirin yang berbahagia, seperti yang telah kita ketahui sampah merupakan masalah yang telah mendarah daging sejak dahulu. Tepat ketika manusia menyadari bahwa sampah akan menjadi ancaman bagi kelangsungan hidupnya, tepat pada saat itu pula berbagai cara tentang pemberantasannya dilaksanakan. Tetapi hasilnya belum menunjukkan kemajuan yang berarti sampai sekarang. Kita ambil contoh tempat ini. Sejauh mata memandang kita hanya dapat menemukan 3 hal utama yaitu sampah, sampah dan sampah. Jika tetap dibiarkan, sampah ini akan menimbulkan banyak bahaya. Maka dari itu, saya akan membahas tentang peran para pencari barang bekas atau yang kerap kita sebut pemulung sebagai pahlawan di balik layar dalam pemberantasan sampah.
Saudara-saudara sekalian, coba tengoklah ke belakang. Kita dapat melihat para pencari barang bekas yang sedang beraktifitas. Mereka begitu gagah bukan? Mungkin saudara sekalian tidak dapat melihat kegagahannya. Mereka setiap hari bergulat dengan sampah, mencari secercah cahaya dari sisa orang lain. Profesi mereka sebagai pencari barang bekas sebenarnya adalah profesi mulia. Apa yang mereka lakukan sangat penting bagi kelangsungan hidup kita di bumi.
Kegiatan mencari barang bekas ini dapat menghemat energi. Perlu diketahui bahwa dengan mendaur ulang sebuah balok aluminium kecil, kita dapat menghemat energi yang setara dengan menyalakan lampu selama 4 jam dibandingkan harus mengekstrasinya lagi dari tanah. Tetapi hanya para pemulunglah yang rela melakukannya. Kita justru berkelit dengan topeng “gengsi” diantara satu sama lain.
Saudara-saudara sekalian, dilain pihak kita tahu bahwa tanah merupakan salah satu komponen penting dalam kehidupan. Sebagian besar aktifitas kita berhubungan dengan tanah. Tetapi kita merusaknya dengan banyak sampah-sampah yang berserakan. Hal ini akan mendorong terjadinya polusi tanah. polusi tanah dapat berdampak sangat besar bagi dunia pertanian, perkebunan, pembangunan dan sektor industry lain. Sektor pertanian akan kesulitan menghasilkan produk karena kandungan mineral tanah sudah menghilang. Disinilah peran besar pemulung perlu kita sadari. Mereka mengorek sampah di TPA atau TPS dengan teliti tanpa mengenal kata putus asa. Jerih payah mereka mendorong adanya pengurangan jumlah sampah secara signifikan yang akan berdampak pada pengurangan jumlah polusi tanah. pengurangan polusi tanah akan memperbesar kandungan mineral yang terdapat di tanah.
Para hadirin, dampak lain dari banyaknya sampah yang berserakan adalah ancaman penyakit. Sampah merupakan tempat “mangkalnya” para bakteri sehari-hari. Banyak sampah akan mendorong pertumbuhan bahkan evolusi bakteri dengan sangat cepat. Sekali lagi, kita harus berterima kasih kepada para pemulung. Berkat jasa mereka, peluang kita terkena penyakit dari tumpukan sampah dapat berkurang.
Perlu diketahui bahwa kerja keras para pemulung bukan tanpa resiko. Bau busuk, ancaman penyakit, ketinggalan jaman, cacian, tekanan sosial, misalnya beberapa tantangan yang paling sering mereka hadapi. Mereka dapat melalui tantangan itu semua, tapi tidak untuk tekanan sosial. Para pemulung sering merasa dikesampingkan dari kasta sosial. Anak mereka akan menjadi pemalu bahkan untuk pergi ke sekolah sekalipun. Coba kita bayangkan, bagaimanakah jika anak kita yang diperlakukan seperti itu?  Padahal pemulung itu memiliki peran yang sangat penting bagi bumi.

Tetapi lucunya lagi, para pemulung tidak pernah menyadari bahwa mereka telah mencegah kehancuran bumi. Begitupula dengan orang lain, mereka hanya merendahkan para pemulung tanpa mengetahui jasa menakjubkan yang para pemulung lakukan. Bukankah sifat para pemulung bagaikan pahlawan di balik layar? Yaitu Orang yang telah melakukan sesuatu yang berarti walaupun di tengah semua kesulitan yang menghadang tanpa pernah disadari oleh orang lain.
Saudara-saudara sekalian, kita sudah mengetahui bagaimana para pemulung. Maka dari itu, kita harus menghargai mereka dan memberi dukungan kepada mereka. Pisahkanlah sampah yang akan anda buang, dengan itu pekerjaan mereka akan menjadi lebih mudah. Anda pula dapat memberikan mereka secara langsung. Itu juga akan menjadi keuntungan bukan? Anda dapat menghemat biaya. Janganlah sekali-kali mengasingkan mereka dari status sosial karena keberadaan mereka sangat penting. Mereka juga memiliki hak yang harus mereka dapatkan. Terimalah mereka sebagai bagian dari kita. Peringatkan anak anda untuk tidak menghindari mereka. Mereka adalah saudara kita, saudara yang menjadi pahlawan di balik layar.
Demikian para hadirin pidato yang dapat saya sampaikan di kesempatan kali ini. Saya berharap hadirin sekalian dapat mengambil makna dan mengaplikasikan hal positif dari pidato ini. Pidato ini mungkin masih jauh dari kesempurnaa, maka dari itu saya memohon maaf jika ada kata-kata yang tidak berkenan di hati saudara sekalian. Semua yang saya sampaikan hanya bertujuan untuk menyadarkan kita semua. 
Burung irian burung cendrawasih.
Sekian dan terimakasih
OM Santi Santi Santi OM

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan berkomentar